Pasangan Gubenur-Wagub DKI Jakarta, Anies-Sandi | Istimewa |
Jakarta, eMaritim.com � Keberlanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang sejak era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat hingga dilantiknya Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta masih menuai pro-kontra. Pasalnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan proyek tersebut tetap berjalan, namun pasangan Anies-Sandi justru lebih fokus menggenjot penyerapan anggaran yang mengakibatkan sejumlah program Pemerintah Provinsi DKI yang mandeg.
Menurut Anies, fokusnya adalah menggenjot penyerapan anggaran melalui menghidupkan proyek yang mangkrak. Sebab, tahun 2017 menyisakan dua bulan lagi, sedangkan penyerapan anggaran baru sekitar 60-65 persen.
Sebelumnya, Anies telah mengatakan bahwa proyek reklamasi Teluk Jakarta bukanlah hal penting bagi pemerintah pusat. Sebab, dua kali bertemu dengan pemimpin tertinggi negeri, tidak membicarakan perihal proyek reklamasi.
"Tak satupun (bicarakan reklamasi), artinya ini bukan sesuatu yang luar biasa penting di mata pemerintah pusat. Yang lain dianggap ini kita pun menyadari ini isu yang ramai dibicarakan tetapi saat kita bicara masalah Jakarta, masalah yang dialami Jakarta utamanya bukan itu, Jadi saya rasa perlu menunjukkan obyektifitas pemerintah pusat dalam melihat masalah di Jakarta," ujar Anies.
Terkait reklamasi, memang beredar isu bahwa Wagub DKI, Sandiaga Uno dua kali mengingkari janji bertemu Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Tetapi, kabar tersebut telah dibantah Sandi. Sebaliknya, pengusaha muda tersebut mengatakan bahwa telah bertemu dengan Luhut atas prakarsa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.(*)