Foto: Pelindo I |
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana mengatakan, pengembangan Pelabuhan Malahayati yang berada di Provinsi Banda Aceh merupakan bentuk komitmen perseroan untuk mendukung program Tol Laut yang digagas Pemerintah Indonesia.
�Pengembangan Pelabuhan Malahayati sejalan dengan program pemerintah untuk mendukung program tol laut yang berfokus pada pengembangan jaringan maritim nasional, dengan peningkatan kapasitas infrastruktur pelabuhan yang bertujuan untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif, sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional,� kata Bambang dalam keterangan resminya.
Bambang menjelaskan, Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga dengan panjang 384 meter dan dapat menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 TEUS peti kemas sekaligus, dan didukung alat bongkar muat berupa satu unit HMC, tiga unit forklift dan enam unit truk pengangkut peti kemas dan lainnya.
�Pelabuhan Malahayati sendiri juga didukung dengan kedalaman alur 9,5 meter, dermaga yang mendukung, adanya pelayaran yang terjadwal, tersedianya alat bongkar muat, lapangan penumpungan peti kemas dan transportasi jalan yang mendukung. Sehingga sangat mendukung untuk masuknya kapal-kapal kontainer ke Pelabuhan Malahayati dalam meningkatkan daya saing harga barang di Aceh," jelasnya.
Untuk sementara, Bambang mengungkapkan, terminal Pelabuhan Malahayati ini akan melayani angkutan peti kemas domestik, dengan dua perusahaan pelayaran yang telah melakukan kerjasama, yaitu Tempuran Emas Lines dan Kanaka Lines.
tuskan oleh Pemerintah Indonesia.
Tempuran Emas akan melakukan bongkar muat secara weekly service (semingggu sekali) dengan rute pelayaran dari Tanjung Priok- Belawan-Malahayati. Sedangkan Kanaka Lines akan melakukan bongkar muat 2 kali dalam satu bulan dengan rute Tanjung Priok-Belawan-Lhokseumawe-Malahayati. Untuk komoditas yang diangkut, merupakan consumer goods (barang-barang kebutuhan masyarakat).