Ilustrasi (Istimewa) |
Kapal tersebut merupakan kapal yang melayani rute pelayaran Bima, Labuan Bajo, Reo, Marpokot, Maumere, Solor, Kupang,
Kapal yang berlayar dari Bima, Nusa Tenggara Barat menuju Labuan Bajo itu, karam di Tanjung Pulau Sture di sekitar Pulau Bidadari yang tak jauh dari Dermaga Pelni Labuan Bajo.
Kapal yang karam sekitar Pukul 04.30 WITA itu membawa 49 orang penumpang. 10 penumpang dengan tujuan Reo, Kabupaten Manggarai, sisanya dengan pelabuhan tujuan di Maumere, Kabupaten Sikka.
"Penumpang panik karena ada bunyi gesekan besar di bodi kapal. Awak kapal perintahkan kami untuk turun dari kapal," tutur Arifin Judin, salah seorang penumpang kapal seperti dikutip portal Indonesiakoran.
Arifin menjelaskan, kapal tersebut karam kemungkinan karena air laut dalam kondisi surut. Para penumpang semuanya berhasil dievakuasi menuju Pelabuhan Labuan Bajo.
"Tidak ada korban jiwa. Ada penumpang luka - luka saat berusaha menyelamatkan diri, dua anak bayi juga selamat," jelasnya.
Ditemui di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo, Kepala Pos SAR Cabang Labuan Bajo Edy Suyono, mengatakan, membenarkan kejadian ini.
Sebelum masuk dermaga, kata dia, kapal perintis itu karam di arah barat Labuan Bajo.
"Anugerah Abadi karam di Tanjung Sture pada Pukul 04.30 WITA. Seluruh penumpang selamat dan berhasil dievakuasi," jelas Edy.
Soal posisi kapal pasca kejadian, diakuinya masih dalam kondisi aman. Air laut masih surut, sehingga belum bisa dievakuasi.
"Kemungkinan akan berlayar lagi. Masih menunggu air laut pasang," pungkasnya. (*)