Kapal Pelni Bawa 600 Tabung LPG |
Pengapalan perdana LPG ke Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau menggunakan kapal Tol Laut KM. Caraka Jaya Niaga (CJN) III/4 yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/10) sore.
Manager PR dan CSR PT Pelni (Persero) Akhmad Sujadi mengatakan pengapalan perdana angkutan LPG untuk memenuhi kebutuhan gas di Provinsi Kepulauan Riau khususnya untuk Kabupaten Kepulauan Anambas dan Natuna.
Angkutan LPG dikemas dengan rak untuk melindungi tabung LPG agar tidak bergerak, sehingga aman dan memudahkan muat bongkar. Pembuatan desain rak telah melalui uji teknis dan mendapat sertifikasi dari Sucofindo.
Sebelum mengangkut LPG PT. PELNI (Persero) mengajukan surat pengajuan untuk sertifikasi rak angkutan LPG dan telah direkomendasi oleh Kementerian Perhubungan, Rak dinyatkan aman untuk mengangkut LPG. Kami sudah mulai gunakan untuk angkutan LPG ke Natuna," terang Sujadi.
Sebagai perusahaan pelayaran negara yang dipercaya Pemerintah untuk mengoperasikan kapal Tol Laut, kapal ternak, dan kapal perintis, kami ingin terus menambah kompetensi dan menjalankan misi pemerintah sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya, khususnya masyarakat yang tinggal di pulau terpencil dan terluar," ujar Sujadi.
Kapal Tol Laut merupakan armada yang dioperasikan PT Pelni (Persero) sebagai bagian dari Program Tol Laut yang menjadi bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo. Program Tol Laut bertujuan untuk pemertaan pembangunan, mengurangi disparitas harga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah di luar Pulau Jawa. "Kabupaten Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas merupakan dua daerah terluar yang sedang tumbuh, PELNI berperan aktif dengan Tol Laut," tambahnya.
Salah satu konstribusi positif Program Tol Laut adalah dengan dipasoknya LPG untuk masyarakat di Kepulauan Natuna. KM Caraka Jaya Niaga III/4, memuat 600 tabung gas ukuran 12 kg dengan tujuan Natuna, Kepulauan Riau.
"Selama ini masyarakat di Kepulauan Natuna sulit memperoleh pasokan tabung gas produksi nasional, sehingga terpaksa membeli produk tabung gas dari negara tetangga. Dengan pengiriman perdana dan akan disusul secara rutin, semoga masyarakat Natuna mendapatkan manfaat nyata untuk kebutuhan sehari-hari," kata Sujadi.(*)