Jakarta 7 Oktober 2017, eMaritim.com
Di kantor walikota Cirebon pada Rabu 4 Oktober lalu diadakan pemaparan tentang bagaimana kota Cirebon menyiasati kebutuhan energi Jawa Barat dari PLTU Cirebon yang selama ini mempunyai ekses pencemaran udara dari kegiatan pengangkutan batubara.
Sebagai PLTU yang menggunakan bahan bakar dari batubara, kebutuhan Cirebon saat ini adalah sebesar 2,3 Juta Ton dalam setahun nya dan mampu menghasilkan pasokan listrik sebesar 660 MW
Apabila tidak cepat diantisipasi, maka hal tersebut berpotensi menambah eskalasi ketegangan antara Pelindo 2 Cabang Cirebon sebagai pengelola pelabuhan dengan penduduk sekitar yang hanya berjarak sekitar 350 meter dari stockpile di dalam pelabuhan.
Diketahui selama ini penduduk dan Pemerintah Daerah Cirebon adalah pihak yang langsung merasakan dampak negatif dari kegiatan tersebut, tidak adanya penanganan serius bagaimana dampak debu diatasi sudah mendapatkan respon keras dari berbagai kalangan.
PT Hacienda Ocean Industry yang sepenuhnya adalah perusahaan lokal, dan selama 8 tahun telah melakukan aktivitasnya di kota Cirebon menjadi pihak yang memberikan usulan bagaimana menangani kegiatan tersebut menjadi ramah lingkungan, sekaligus terobosan terobosan agar Pemerintah Daerah bisa langsung berpartisipasi dalam kegiatan pelabuhan dan bongkar muat batubara.
Menunggu pengembangan Rencana Induk Pelabuhan Cirebon dilaksanakan masih bisa memakan waktu lebih dari 5 tahun lagi, dan opsi menunggu akan sama dengan membiarkan polusi udara kota Cirebon semakin parah. Sebuah pelabuhan khusus batubara yang diajukan Hacienda Ocean Industri sebagai alternatif atau tambahan kapasitas tampung sepertinya sebuah win win solution buat semua pihak, apalagi itu bekerjasama dengan BUMD yang akan secara langsung bisa menjadi Efek Pengganda Kemajuan Daerah Cirebon dan sekitarnya. (jan)