Ilustrasi (Foto: Istimewa) |
Terminal
ini dioperasikan oleh Joint Venture (JV) Company antara IPC TPK dan Konsorsium
Mitsui – PSA – NYK Line, yaitu PT New Priok Container Terminal One (NPCT1).
Dengan adanya Terminal Petikemas Kalibaru maka kapasitas terminal petikemas di
Tanjung Priok bertambah 1,5 juta TEUs/ tahun.
Terminal
Kalibaru dibangun dalam rangka membangun kapasitas secara bertahap untuk
mengantisipasi pertumbuhan arus petikemas dan kargo Pelabuhan Tanjung Priok.
Kapasitas penanganan petikemas Pelabuhan Tanjung Priok yang semula berkisar 5
juta TEUs/tahun pada tahun 2009-2010, ditanggulangi dalam jangka pendek dengan
melakukan konfigurasi terminal, penambahan peralatan dan penataan pola operasi
menjadi 7 juta TEUs/tahun. Dalam jangka panjang, kapasitas total Pelabuhan
Tanjung Priok akan bertambah sebesar 11,5 juta TEUs/tahun setelah keseluruhan
Terminal Kalibaru selesai.
Untuk
memastikan kesiapan operasi, Terminal Petikemas Kalibaru telah melaksanakan
sejumlah Uji Coba Operasi (Trial Operation) untuk Pelayaran Internasional
dengan mendatangkan beberapa kapal, diantaranya Kapal Uni Perfect bongkar muat
425 box pada tanggal 3 Agustus 2016, Kapal MV. Leo Perdana bongkar muat 343 Box
pada tanggal 2 Juli 2016 dan kapal MV. Sinar Sumba bongkar muat 783 box pada
tanggal 27 Mei 2016. Ketiga uji coba tersebut merupakan tindak lanjut dari uji
coba operasi pelayaran domestik yang dilaksanakan pada 28 Januari 2016 lalu
dengan melayani MV Selat Mas bongkar muat 50 box.
Beroperasinya
Terminal Petikemas Kalibaru secara komersial didukung oleh kesiapan operasional
terminal petikemas, baik dari sisi infrastruktur, suprastruktur, maupun sistem
informasi di sisi dermaga, lapangan dan gate, serta sinkronisasi proses
pelayanan antara terminal dengan instansi-instansi pemerintah lain seperti Bea
Cukai, Imigrasi dan Karantina, maupun dengan para pelaku usaha logistik dan
pemilik barang.
"Diharapkan
kehadiran Terminal Petikemas Kalibaru dapat turut memperlancar arus kapal dan
barang dalam perdagangan domestik dan internasional. Ke depan kami akan
membangun kapasitas, konektivitas dan integrasi logistik maritim. Besar harapan
kami Terminal Petikemas Kalibaru juga dapat memperkuat rantai logistik
Indonesia dan dunia serta mampu memperkuat daya saing dan perdagangan Indonesia
di kancah dunia”, ungkap Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya.
Upaya
perbaikan kondisi konektivitas Indonesia, termasuk dwelling time, Perusahaan
juga mendukung berbagai inisiatif dan usaha pembenahan logistik maritim
nasional. Sebagai salah satu upaya perbaikan mekanisme koordinasi antara
operator pelabuhan dengan semua instansi terkait, dalam waktu dekat, Perusahaan
juga akan melakukan Soft Launching penerapan INAPORTNET untuk pelayanan kapal
dan Integrated Billing System (IBS) di Pelabuhan Tanjung Priok.