Jakarta, eMaritim.com- Artikel sebelumnya membahas tentang Cold Corrosion yang sangat berpengaruh dalam terjadinya ke ausan pada Cylinder liner sekarang kita akan membahas lawan dari pada Cold Corrosion yaitu Hot Corrosion topik yang menarik untuk dikupas karena inilah yang kita hadapi hari kehari dalam lingkup kerja sebagai pelaut diatas kapal.
Apa itu Hot Corrosion ???
Hot corrosion terjadi karena adanya pengaruh temperatur yang tinggi sehingga terbentuk Vanadium dan Sodium yang merupakan komponen utama terjadinya korosi jenis ini
Pada hot corrosion ini setelah melebihi 600 � C corrotion rate akan semakin tinggi sehinga akan sangat cepat merusakan material logam yang terkena/ terdampak.
Fuel Oil / bahan bakar yang mengandung unsur unsur Vanadium akan membentuk senyawa Low Melting Compound pada temperatur tingg yang sangat bersifat corrosive sekali.
Senyawa ini akan menempel pada permukaan logam yang akan mengakibatkan terjadinya oksidasi yang berlebihan dan akhirnya menimbulkan korosi.
Bagian bagian dari Engine yang terdampak korosi karena hot corrosion ini kebanyakan terjadi pada bagian :
� Exhaust Valve
� Piston Crown
� Turbochager
Betapa hebat akibat yang ditimbulkan karena terjadinya korosi ini karena komponen komponen Engine akan mengalami keausan yang luar biasa sekali baik dalam segi waktunya maupun derajat kerusakannya sehingga akan memerlukan biaya yang sangat besar sekali dan berpengaruh pada operation cost kapal.
Akibat akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya Hot Corrosion antara lain ialah :
1. Erosi
Erosi yang terjadi karena Hot Corrosion ini terjadi dalam waktu yang agak lama dan terjadi pada tempat atau posisi tertentu yang dilewati oleh Exhaust Gas yang pasti mengandung partikel abu dan carbon deposit sehingga dapat
Merusakan Exhaust Valve.
2. Salt Corrosion .
Pada temperatur tinggi unsur unsur Na dan Va / Natrium dan Vanadium membentuk flux flux yang bersifat sangat corrosive, menyerang
Exhaust Valve, Turbocharger Nozzle Ring maupun Turbine Blades, garam garam yang terkandung juga akan mempercepat terjadinya okidasi sehingga mengakibatkan timbulnya korosi .
Upaya untuk memperkecil resiko timbulnya Hot Corrosion ini antara lain :
?Menggunakan Fuel Oil / bahan bakar yang mengandung Perbandingan Na - V ( Natrium Vanadium ) diluar Critical Zone.
?Dengan mem Purifikasi Fuel Oil yang akan dipergunakan secara terus menerus dan efisien.
?Dengan menjaga Exhaust temperatur yang di isyaratkan oleh Engine Maker.
Oleh: Adiely Nduru
Home
»
Marine Engineering
» Dampak Hot Corrosion Terhadap Exhaust Valve, Piston Crown Dan Turbo Charger
VIDEO NEWS
profil
Terpopuler
-
Jakarta, INSA - Rabu, 10 Agustus 2016, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Indonesian National Shipowners' Association (INSA) melakukan pertermua...
-
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran merangkap Anggota Komite Nasional Keselatamatan Transportasi Aldrin Dalimunte, M.M. Jakar...
-
Jakarta 14 Oktober 2017, eMaritim.com Sungguh bagus upaya ulasan yang sempat termuat dalam kolom OPINI (Media Kontan, Senin 09 Oktober 2017...
Free eMaritim Daily News Letter
RUBRIK BERITA
Headline
Headlines
Nasional
Gallery
Kepelabuhan
Feature
Ulasan Berita
Pelayaran
Maritim
Event
Keluarga INSA
Hubla
Bisnis
Hukum
Perikanan
Perkapalan
Regulasi
Teknologi
Berita Daerah
Ulasan
Internasional
Kelautan
Around the Globe
Pendidikan
Kepelautan
Pilihan
Video
Marine-Offshore
IKPPNI
Kecelakaan
Profil
HSE
Kecelakaan 2018
Marine Engineering
Opini
Sorotan
Umum