» » Cold Corrosion Penyebab Keausan Cylinder Liner

Jakarta, eMaritim.com - Cold corrosion adalah salah satu jenis korosi sebagai akibat dari pada Kondensasi Sulfuric Acid di dinding atau permukaan Cylinder Liner dan umumnya keadaan ini selain terjadi pada Cylinder mesin juga terjadi  pada pesawat pemindah panas (Heat Exchanger). 

Korosi jenis ini dapat dikontrol dengan cara menaikan suhu / temperature air pendingin. 

Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya Cold Corrosion, monitor dari kondisi mesin sangat penting karena dapat menolong untuk membantu mencegah terjadinya effek dari cold corrosion itu. 

Cold Corrosion adalah korosi yang boleh dikatakan tidak umum terjadi karena menyebabkan terjadinya keausan yang sangat luar biasa pada dinding cylinder liner.

Seperti telah disebutkan diatas bahwa Cold Corrosion jarang terjadi, tetapi semenjak mesin mesin jenis baru yang di produksi  harus memenuhi persyaratan NOx regulation diseluruh dunia sekonyong konyong cold corrosion ini menjadi topik yang sangat crucial bagi semua produsen Mesin / Engine Maker.

Cold Corrosion juga merupakan sebuah keadaan korosi yang abnormal karena korosi jenis ini dipicu oleh diturunkannya temperature mesin yang notabene bertentangan dengan Engine Design   sehingga berakibat  terbentuknya Sulphuric Acid pada cylinder liner.

Exhaust Gas System juga mengalami hal yang sama dengan Cylinder Liner yang mengalami terjadinya Cold Corrosion karena asam / acid hasil dari proses pembakaran dalam  cylinder, sehingga terjadi keausan yang luar biasa pada cylinder liner yang efeknya penggantian dari bagian yang mengalami keauasan sangat  luar biasa seperti Cylinder Liner, Piston Ring dan Piston, harga dari penggantian ini tentulah sangat mahal dan  sangat membebani.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terjadinya Cold Corrosion yang abnormal akan mengakibatkan Keauasan / wear yang luar biasa pada Cylinder Liner sehingga memerlukan penggantian  beberapa bagian/ part yang sangat mahal.

Pada kenyataannya Cold Corrosion ini tidak hanya terjadi pada Engine masa kini , tetapi juga terjadi Engine jenis lama  yang di modifikasi untuk beroperasi pada Load yang tidak full atau Low Load Operation.

Pada mesin jenis lama yang dimodifikasi ini umumnya meliputi modifikasi pada bagian bagian :

� Turbo charger 
� Nozzle rings fitted
� Engine tuning changes
� Turbocharger cut-out
� Exhaust Gas By pass 

Hal hal diatas adalah contoh contoh bagian Engine yang di modfikasi dalam  menghindari terjadinya Cold Corrosion pada Engine.

Pada keadaan Engine dioperasikan dengan Cylinder presure yang tinggi dan  temperatur engine  yang rendah pasti berakibat akan  terbentuknya kondensasi Sulfuric Acid pada dinding Cylinder liner mesin.

Apa yang harus dilaksanakan agar tidak terjadi Cold Corrosion  antara lain adalah: 

1. Engine Cylinder harus dioperasikan dengan  tekanan normal sesuai Maker Instruction.

2. Temperatur pada saat pengoperasiannya harus Normal sesuai Engine Maker Instruction.

3. Contact Engine Maker untuk dilakukan Swap Test.

4. Melakukan  Condition Monitoring Programme untuk memonitor performance dari Engine dan Cylinder Oil, pada programme ini yang dimonitor adalah kadar besi / Iron dan Total Base Number ( TBN ). 

Demikian pengenalan akan Cold Corrosion yang sangat krusial ditengah tengah tekanan penghematan Fuel Oil dan tuntutan Environment friendly dari dunia pada kapal kapal Niaga.( AN )

eMaritim.Com
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post
Comments
0 Comments
close
Banner iklan disini
//test//