Ilustrasi (istimewa) |
Peluncuran
dua unit Kapal Kelas I Kenavigasian ini merupakan tindak lanjut dari
penandatanganan kontrak pembangunan dua unit kapal kelas I Kenavigasian pada
tanggal 29 Desember 2015 lalu dan merupakan salah satu tahapan penting dari
serangkaian pembangunan kapal kenavigasian yang dibangun oleh Galangan Kapal PT
Citra Shipyard Batam.
Pembangunan
dua unit Kapal Kelas I Kenavigasian menggunakan anggaran APBN senilai Rp.
233,77 Miliar dan memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi
4,7 meter, kecepatan 15 Knot, jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile, kapasitas
tangki bahan bakar ± 220 Ton, dan tangki air tawar ± 100 Ton.
Dirjen Hubla
A. Tonny Budiono mengungkapkan bahwa seiring dengan meningkatnya aktivitas
kemaritiman, saat ini wajah perairan Indonesia terus berubah. Dengan adanya
kegiatan ekonomi di laut seperti pelayaran, pembangunan pelabuhan, kegiatan
lepas pantai, konservasi alam, perikanan, dan lainnya tentu membutuhkan
peralatan kenavigasian.
Tonny
menuturkan hal ini menunjukkan bahwa peran navigasi laut sangat besar dalam
menunjang aspek keselamatan pelayaran. Ibarat jalan tol, Pemerintah dalam hal
ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan harus
menyiapkan fasilitas penunjangnya. Fasilitas penunjang ini diantaranya
rambu-rambu atau Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SNBP) yang cukup dan handal,
alur pelayaran yang aman dan ekonomis, penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran
serta sistem lalu lintas pelayaran yang baik sehingga kapal-kapal yang berlayar
terjamin keselamatannya.
Guna
mendukung peningkatan keselamatan pelayaran, lanjut Tonny, pada tahun 2017
Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran sebesar 6,27 Triliun
Rupiah atau sebesar 13,64 % dari DIPA Kemenhub Tahun 2017 untuk peningkatan
keselamatan dan keamanan transportasi, termasuk di dalamnya anggaran kegiatan
di bidang kenavigasian yaitu sebesar 1,48 Triliun Rupiah.
“Hal
tersebut menunjukkan bahwa aspek keselamatan pelayaran telah menjadi prioritas
utama Pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi laut,” ujar Tonny dalam keterangan resminya.
Namun
demikian, Tonny mengingatkan, dalam menggunakan uang Negara agar jangan
hanya berfokus pada pengadaan alat-alat dan proyek saja, tetapi pemeliharaan
dan pengawasan juga harus diperhatikan.
“Pastikan
seluruh sarana dan prasarana kenavigasian dapat berfungsi dengan baik. Untuk
itu, dalam melakukan pengecekan dan melaksanakan tugas rutin sehari-hari, para
petugas Distrik Kenavigasian memerlukan dukungan armada kapal Negara
kenavigasian yang handal, termasuk armada kapal Kelas I Kenavigasian,” tegasnya.
Tonny
menambahkan diluncurkannya kapal navigasi ini ke kolam pelabuhan, menunjukkan
bahwa tidak lama lagi kedua kapal ini dapat beroperasi secara penuh dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam mendukung tugas kenavigasian yakni
mewujudkan keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia.(*)